Kearifan Kehidupan


Kearifan kehidupan

Seiring berjalannya waktu, pengalaman akan membentuk seseorang menjadi sosok yang  berkarakter. Kemampuan mengelola masalah  menempah seseorang  menjadi pribadi yang sangat bijak. Begitu harapan setiap orang terdidik, namun pada situasi yang berbeda pengalaman hidup tidak memberi pelajaran kearifan kepada yang lain, terkadang aturan aturan tentang fairness, harus berlaku pada orang lain saja, tapi pada saat yang bersamaan seseorang  menggunakan standar ganda tentang  keadilan, kejujuran dan hal-hal baik yang lain. Karena kejujuran, keadilan ternyata  memang pahit, memberi gejolak dan gelorah keserakahan.

Kearifan tentang kehidupan ini saya goreskan kembali untuk berbagi dengan sahabat-sahabat terbaik,  bahwa meski kiamat akan datang besok, jangan pernah berhenti untuk menabur kebaikan, bila kebiasaan  yang baik yang senantiasa dilakukan, maka kebaikan-kebaikan itu juga akan kembali kepada  dirimu.  Begitu pula sebaliknya, siapa yang menabur kebiasaan buruk akan menuai badai. Sudah begitu banyak  fakta disekitar kita, sehingga belajarlah dari hal-hal yang  baik, amalkan dan nikmati hasilnya.  Menikmati  hidup adalah menghargai setiap waktu yang telah di sediakan  dengan  berbuat kebajikan; belajar, menolong orang lain, jujur pada diri sendiri, orang lain dan tentu jujur pada sang Khalik.

Menikmati hidup bukan berarti sibuk mengurus diri sendiri, tetapi memberi manfaat seluas-luasnya  kepada alam.   Menjadi penyubur kehidupan, karena  kehidupan yang kita nikmati ini adalah kebaikan-kebaikan yang telah ditanam oleh orang-orang baik sebelum kita. Karena itu kalau kamu berbuat kebaikan hari ini, mungkin ada baiknya tidaklah menharap bahwa  padi yang kau tanam hari ini kamu akan panen besok, kalau itu yang terfikirkan; ibaratlah pak tani yang menggarap sawahnya, menanami padi dan menunggu  3 bulan kemudian dia akan panen. Seorang arif, akan senantiasa menanam kabaikan untuk kehidupan, sebagai wujud suka citanya dan terimaksihnya kepada sang Khalik.

Kalau kamu merasa terdidik, kemudian kebaikan yang kamu lakukan hari ini harus kamu dapatkan imbalannya 3 bulan kemudian; jadi, apa bedanya kamu dengan seorang pak tani??? Berhentilah berfikir seperti itu, sekarang bangunlah kosep baru kehidupanmu, petakan dekade kehidupanmu, mendaki terus menuju puncak kesuksesanmu, berpetualan dalam kebaikan dan menghargai kehidupan. Ukurlah bila sesuatu tidak adil menurut batinmu, mungkin kamu telah menganiaya seseorang, jadi bangunlah kepekaan sosial kamu, sehingga   dunia ini menjadi tempat yang indah dimana pun kamu berada. Berhentilah untuk sibuk memikirkan sumber kekayaan orang lain, karena tidak pernah tertukar rezeki kamu dengan siapapun.

Setiap insan telah lahir dengan kodratnya; semua harus berusaha mengikuti kodratnya, karena ternyata semut hitam yang ada di dalam batu hitam di tengah malam sekalipun Tuhan telah menyiapkan rezekinya. Karena itu kebaikan-kebaiakan yang dibiasakan; ketukan hati, pikiran, sikap, tindakan adalah iramah kehidupan  untuk melancarkan rezeki itu. Begitu hukum siklus kehidupan, jangan pernah menyumbat aliran kehidupan, karena bila itu kamu lakukan, yakinlah kamu sedang menyumbat aliran kehidupanmu sendiri.

R.A.

Unipark Brisbane

22 oct 2011